Istiqomah di Sepuluh Hari Terbaik!

Hai Sobat Kece! Siapa yang sadar bahwa kita sudah berada di penghujung bulan Ramadan? Kamu belum sadar? Kamu merasa sedih? Perlukah ibadah kita tetap meningkat di sepuluh hari terakhir ini?

Sobat, sebagaimana telah kita ketahui bahwa Ramadan adalah bulan ampunan, bulan dilipatgandakan pahala, bulan dimana pintu Surga dibuka dan pintu Neraka ditutup serta setan dibelenggu, sebab Allah ingin memberikan segala kemudahan bagi kita untuk memperbanyak berbuat kebaikan. Saking istimewanya, bulan suci ini hanya datang satu kali dalam dua belas bulan Hijriyah. Apakah patut bagi kita untuk menyia-nyiakannya?

Mengutip perkataan dari salah satu ulama Islam, Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Sepuluh malam terakhir bulan Ramadan lebih utama dari sepuluh malam pertama dari bulan Zulhijah. Dan sepuluh hari pertama (siang hari) Zulhijah lebih utama dari sepuluh hari terakhir Ramadan. Dari penjelasan keutamaan seperti ini, hilanglah kerancuan yang ada.

Jelaslah bahwa sepuluh hari terakhir Ramadan lebih utama ditinjau dari malamnya (lailatul qadar). Sedangkan sepuluh hari pertama Zulhijah lebih utama ditinjau dari siangnya karena di dalamnya terdapat hari nahr (qurban), hari Arafah dan terdapat hari tarwiyah (8 Zulhijah).” Zaadul Ma’ad, 20

Lalu, bagaimana agar kita tetap konsisten berkebaikan di penghujung Ramadan? Yuk, kita praktikkan bersama beberapa tips yang kami sarankan!

1. Jangan Tinggalkan Do’a Permohonan Ampun kepada Allah

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ. سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ، رَبُّنَا وَرَبُّ المَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، أَسْتَغْفِرُ اللهَ. أَسْأَلُك رِضَاك وَالْجَنَّةَ، وَأَعُوذُ بِك مِنْ سَخَطِك وَالنَّارِ. اللَّهُمَّ إنَّك عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا

Artinya: Mahasuci Tuhan yang kudus. Suci dan qudus Tuhan kami, Tuhan para malaikat dan Jibril. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, aku memohon ampunan Allah. Tuhanku, aku memohon ridha dan surga-Mu. Aku juga berlindung kepada (rahmat)-Mu dari murka dan neraka-Mu. Tuhanku, sungguh Kau maha pengampun. Kau menyukai ampunan, oleh karenanya ampunilah aku.

2. Meminta Pertolongan Allah

Marilah kita berprasangka baik kepada Allah, bahwasanya Allah akan memberikan taufiq kepada kita selama kita memintanya, sehingga mudah bagi kita untuk meningkatkan kebaikan di sepuluh hari terakhir Ramadan. Sebab Allah berfirman dalam hadits yang dikeluarkan oleh Al-Imam Thabrani:

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي

“Aku tergantung prasangka hambaKu terhadapKu (Aku tergantung keyakinan hambaKu terhadapKu)”

إِنْ خَيْرًا فَخَيْرٌ، وَإِنْ شَرًّا فَشَرٌّ

“Kalau prasangka itu baik maka hasilnya akan baik, tapi kalau prasangka itu buruk maka hasilnya pun akan buruk” (HR. Thabrani)

Maka berprasangka baiklah kepada Allah, bila kita memohon pertolonganNya, maka Allah akan memberikan semangat berkebaikan dalam diri kita. Bila kita lalai, maka jangan salahkan Allah bila Dia membiarkan kita lemah dalam beribadah.

3. Fokus Mengambil Segala Peluang Kebaikan

Bila datang kepada kita pintu-pintu peluang dalam berbuat kebaikan, maka janganlah kita menundanya. Alih-alih kita berniat melakukannya dilain waktu, bisa jadi kita malah lupa dan sudah kehilangan semangat untuk berbuat kebaikan tersebut. Setiap kesempatan, hendaknya kita manfaatkan selagi tidak ada penghalang antara kita dengan kebaikan itu. Sebab, sifat alami manusia yaitu suka mengeluh, ketika ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah dan apabila mendapat kebaikan ia menjadi lalai.

Semoga ketiga tips konsisten berkebaikan di sepuluh hari terakhir Ramadan di atas dapat menjadikan kita termasuk bagian dari para hamba Allah yang bertakwa. Yuk, hidupkan malam-malam terakhir ini hingga Allah pilih kita untuk bertemu dengan Lailatul Qadar, hingga ketika malam itu, kita dalam keadaan sedang meminta ampun kepada Allah dan meminta SurgaNya. Aamiin.

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
On Key

Related Posts

University Residence (selanjutnya disingkat Unires)  Universitas Muhammadiyah Yogyakarta adalah sebuah tempat hunian atau asrama mahasiswa UMY yang tidak hanya digunakan sebagai tempat menginap mahasiswa, namun juga berisi program pembinaan.

Hubungi Kami

Lingkar Selatan, Kampus Terpadu UMY Jl. Brawijaya, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 55183

Fax : (0274) 434 2522