Tanggung jawab menjadi pemimpin tak hanya dapat dipegang oleh seorang laki-laki, namun juga perempuan. Begitu kiranya yang telah dibuktikan oleh Umi Khumaeroh, mahasiswa program studi farmasi UMY yang saat ini dipercaya menjadi ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UMY. Sebagai ketua, ia menjalankan fungsinya baik secara internal maupun eksternal.
Umi berpendapat bahwa jabatan bukan untuk diperebutkan, melainkan amanah yang diberikan Allah SWT. Meski merasa belum pantas, ia menyatakan bahwa tanggung jawab memimpin komisariat ini mengharuskan ia meyakinkan hati. Meski menjadi pemimpin sekaligus seorang perempuan, tidak ada diskriminasi selama menjalankan aktivitasnya di IMM karena baginya permasalahan gender bagi kader telah tuntas. Setiap orang dapat berbaur satu sama lain dengan tetap memperhatikan batasan.
Terpilih menjadi pemimpin bukan berarti akan selesai tanggung jawab moral ketika demisioner, namun saat telah melepas jabatan tersebut, ia juga memperhatikan proses pengkaderan selanjutnya dan harus menjadi uswah (teladan) bagi adik-adik kelak.
Mengutip Hadits Sahih Riwayat al-Bukhari: 4789 yang berbunyi
Dari Abdullah, Nabi ï·º bersabda:
Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya.
Seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya.
Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawabannya.
Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya, dan ia pun akan dimintai pertanggungjawabannya.
Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya dan ia juga akan dimintai pertanggungjawabannya.
Sungguh setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya.
Umi memegang erat hadis ini bahwa setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya, begitu juga baginya. Sehingga menjadi pengingat untuk terus menjaga transparansi kepemimpinan dan terus memperluas manfaat dengan kepemimpinan yang ia pegang.
Terakhir, Umi berpesan bahwa perempuan merupakan anugerah indah yang telah Sang Khaliq berikan, sebagai madrasah pertama bagi anaknya, terdapat surga pada telapak kakinya, catatannya adalah tinggal bagaimana cara kita mengimplementasikan rasa syukur serta nikmat tersebut.
