Kenapa Mukjizat Para Nabi dan Rasul Berbeda?

Maha Suci Allah yang memberikan beberapa kelebihan kepada manusia pilihan-Nya untuk dengan mukjizat yang berbeda. Pernahkah kita mengambil waktu sejenak untuk berpikir adakah hikmah dari perbedaan mukjizat yang Allah turunkan kepada para nabi dan rasul-Nya?

Nabi dan Rasul diutus oleh Allah untuk menyampaikan nilai ketauhidan kepada masing-masing kaumnya. Namun, setiap nabi menyampaikan dengan cara yang berbeda sesuai tuntutan zaman pada saat itu. Pada masa Nabi Musa AS, ketika ilmu pengetahuan tidak populer, masyarakat lebih percaya pada ahli sihir. Sebagai upaya untuk meyakinkan kebenaran ajaran yang dibawa oleh Nabi Musa, Allah turunkan mukjizat kepadanya seperti dapat mengubah tongkat menjadi ular. Bahkan, pada akhir kepemimpinan Firaun, Nabi Musa juga diberikan oleh Allah kemampuan membelah lautan dengan tongkatnya. Hal ini sebagai cara Allah untuk membantu Nabi Musa meyakinkan umatnya untuk mengikuti ajaran tauhid yang dibawanya.

Begitu juga dengan mukjizat yang diberikan Allah kepada Nabi Isa AS. Pada zaman itu, masyarakat cukup terlatih di bidang pengobatan sehingga Allah turunkan kepada Nabi Isa untuk meyakinkan umatnya melalui kemampuan penyembuhan, membangkitkan orang yang telah meninggal, menyembuhkan penyakit kusta, hingga mengembalikan penglihatan orang buta.

Kedua nabi dan rasul tersebut meski membawa mukjizat yang berbeda, namun membawa pesan yang sama. Ketika Musa AS dan Isa AS tidak lagi di dunia, mukjizat keduanya tidak dapat dilihat oleh kaum yang hidup setelah mereka. Namun, berbeda dengan mukjizat yang Allah titipkan melalui Rasulullah SAW yakni Al-Quran.

Diturunkan dalam Bahasa Arab dan hingga kini masih terjaga dan tidak akan berubah isinya hingga akhir zaman. Kitab suci penutup dari kitab-kitab sebelumnya ini meskipun telah berusia lebih dari empat belas abad, namun terus digunakan oleh manusia dengan lintas zaman, budaya, hingga bahasa. Bahkan, bagi siapapun yang meragukan Al-Quran, Allah berkata dalam Surah Al-Baqarah ayat 23

“Dan jika kamu meragukan (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.”

Hal unik lainnya dari Al-Quran adalah meskipun dibaca berulang-ulang, setiap ayat akan memberikan getaran yang berbeda kepada pembacanya sesuai dengan keadaan pembacanya pada saat itu.

The beauty of the Quran is that you cannot change its messages, but its message completely can change you.

Terakhir, keindahan Al-Quran dapat terus dinikmati oleh seluruh umat manusia hingga akhir zaman meskipun Rasulullah SAW telah wafat. Umat yang terus hadir perlu diyakinkan mengenai kebenaran kepada Allah dengan Al-Quran. Sehingga masa berlakunya tidak habis meski Rasulullah telah tiada. Hal ini yang menjadi pembeda mukjizat yang dimiliki Rasulullah dengan mukjizat lainnya.

Sumber : Buku Secrets of Divine Love oleh A. Helwa

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
On Key

Related Posts

University Residence (selanjutnya disingkat Unires)  Universitas Muhammadiyah Yogyakarta adalah sebuah tempat hunian atau asrama mahasiswa UMY yang tidak hanya digunakan sebagai tempat menginap mahasiswa, namun juga berisi program pembinaan.

Hubungi Kami

Lingkar Selatan, Kampus Terpadu UMY Jl. Brawijaya, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 55183

Fax : (0274) 434 2522