Sosial media yang terus menjadi pusat perhatian dalam kehidupan nyata saat ini. Sosial media yaitu suatu wadah untuk bersosialisasi antara satu sama lain, sosial media membuat manusia saling berinteraksi tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Sosial media menjadi kamus baru dalam kehidupan manusia, selain mengenal dunia nyata sekarang kita juga mengenal “Dunia Maya”. Bahkan banyak sekali pengguna sosial media bisa menjadi apapun dan siapapun di dunia maya.
Seseorang bisa menjadi berbeda dalam kehidupannya antara dunia nyata dengan dunia maya. Pada saat ini media sosial sangat berpengaruh dalam kehidupan nyata bahkan dapat membuat seseorang dilema dengan adanya fenomena di kehidupan dunia maya yang tidak sesuai dengan kehidupan nyata. Banyak contoh dalam kehidupan masyarakat, diantaranya seseorang yang berlomba-lomba dalam keunggulan di sosial media, bahkan ada beberapa yang tidak menjadi dirinya sendiri. Mereka melihat seseorang yang ada di sosial media sebagai alat ukur dalam kesuksesan, kemegahan, dan keunikan. Lebih lucunya lagi ada beberapa masyarakat yang melakukan hal yang tak sewajarnya sebagai manusia dalam dunia maya.
Dilema dalam kehidupan nyata akan muncul ketika sosial media dijadikan tolak ukur. Tidak pantas terus menerus sosial media diterapkan dalam kehidupan masyarakat. Hakikatnya sebagai manusia mampu menangani dilema tersebut dengan keputusan pada dirinya masing masing. Menurut Silvia Fardila Soliha (2015) mengungkapkan bahwa kemudahan yang diberikan teknologi komunikasi baru membuat penggunanya menjadi ketergantungan. Dependency Theory mendefinisikan bahwa ketergantungan berkaitan dengan upaya pemenuhan kebutuhan atau pencapaian tujuan dengan bergantungan pada sumber daya lain, dalam hal ini media sosial (Schrock, 2006: 4). Ungkapan tersebut menandakan bahwa sosial media dapat membuat masyarakat mengalami ketergantungan. Dengan ketergantungan tersebut, masyarakat menjadikan sosial media seolah-olah menjadi kehidupan nyata.
Sumber : Soliha, Silvia Fardila. (2015). Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial Dan Kecemasan Sosial. Jurnal Interaksi.
*Artikel ini merupakan hasil tulisan dari Anisa Dwi Hartati (Hafsah Binti Umar ), pemenang lomba essay Ar-Rayan 2021
