Saat ini makanan bukan hanya kebutuhan primer melainkan juga sebagai gaya hidup seseorang. Selain untuk mengisi energi, makanan juga menjadi ajang saling menunjukkan kemajuan tren yang sedang diikuti. Namun sebelum hal itu ada yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi makan ataupun minuman. Apakah makanan yang kita konsumsi itu baik dan halal?
Penjaminan halal produk indonesia terbilang ketat dibanding negara muslim lainnya, bahkan ditiru oleh negara lain. Memastikan makan halal dan thoyib adalah syarat awal bagi seorang muslin sebelum mengonsumsi makan ataupun minuman. Bukan sekedar aman bagi tubuh namun juga halal. Sejauh ini usaha yang dilakukan pemerintah untuk menjaga kehalalan produk-produk sudah sangat baik. Berkat masyarakat juga yang menuntut penjaminan produk yang dijual dipasarkan halal untuk dikonsumsi. Lalu bagaimana Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjamin kehalalan suatu produk?
Suatu produk makanan maupun minuman dikatakan halal bukan hanya dari bahan utama dari produk tersebut, namun juga seluruh proses dari bahan baku tempat pengolahan, mesin yang digunakan dan penggunaan bahan tambahan. Berikut beberapa hal yang menjadi perteimbangan kehalalan suatu produk makanan maupun minuman :
- Penanganan bahan baku hingga proses akhir dipastikan tidak ada kontak dan kontaminasi dari bahan non-halal.
- Tempat dan proses dijauhkan dengan proses produk non-halal
- Tidak boleh bergantian dengan produk non-halal mesin ataupun alat yang digunakan.
- Penambahan zat tambahan harus dipastikan bukan dari produk non-halal walaupun sudah dilewatkan prosesnya
Dengan memperhatikan jenis makanan dan minuman yang kita konsumsi, kita telah berusaha melaksanakan apa yang Allah perintahkan dalam surah Al-Baqarah ayat 168 yang berarti “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.” Kita menjadi yakin bahwa apa yang telah diperintahkan Allah dalam kitabullah ditujukan agar manusia dapat menjaga kesehatan tubuhnya sehingga setiap ibadah yang dilakukan dengan khusyuk.
*Artikel ini merupakan hasil tulisan dari Muhammad Miftah
