Menulis Kembali Resolusi Tahun Lalu, Apa Penyebabnya?

Tahun berganti, begitu juga dengan resolusi. Sebagian terpenuhi, sebagian lain gagal terlaksana. Begitulah siklus tahunan yang seringkali terjadi pada diri kita. Bahkan terkadang, resolusi tahun sebelumnya terpaksa ditulis kembali pada tahun berikutnya karena dirasa penting untuk dilaksanakan. Salah satu permasalahan yang menjadi akar dari tertunda resolusi tahunan itu adalah pengaturan waktu yang kita miliki atau dikenal sebagai kemampuan time management.

Singkatnya, time management berhubungan dengan kemampuan kita mengatur diri dalam memanfaatkan waktu. Setiap orang memiliki alokasi waktu yang sama yakni 24 jam, namun pemanfaatan yang berbeda mendorong hasil yang berbeda pula. Beberapa orang berhasil menciptkan karya dengan 24 jam yang ia miliki setiap hari, namun sebagian yang lain masih sibuk memilih caption yang tepat untuk melengkapi foto yang akan ia posting di media sosial pribadinya. Dalam kasus lain, sebagian mahasiswa berhasil menggunakan 24 jam yang ia miliki untuk menghafal ayat Al-Quran di tengah kesibukan mengerjakan tugas kuliah dan aktivitas organisasinya, sementara yang lain menghabiskan waktu paginya melanjutkan mimpi (dibaca : tidur) meskipun hari itu adalah jadwal kuliahnya.

Waktu akan terus berputar, tidak ada tombol reverse dalam kehidupan. Namun, kabar baiknya kita memiliki kontrol penuh atas waktu yang disediakan saat ini. Kita punya kemampuan untuk memilih hal apa yang perlu dilakukan dan hal apa yang harus segera ditinggalkan. Kita memilih meninggalkan kegiatan yang tidak kita anggap penting karena memang bukan menjadi prioritas kita saat ini. Kita bisa gunakan The Eisenhower Matrix  (Urgent-Importan Matrix) untuk membantu memutuskan agenda mana yang yang dikelompokkan sebagai agenda penting, tidak penting, mendesak, dan tidak mendesak. Matrix ini diambil dari salah satu pengembangan diri berjudul The 7 Habits of Highly Effective People.

Biasanya, agenda yang memiliki tenggat waktu jelas dan memiliki konsekuensi jika tidak dilaksanakan ditempatkan pada kolom penting dan mendesak. Pada kolom ini, kita harus segera melakukan agenda tersebut. Sementara pada kelompok penting dan tidak mendesak, agenda yang dimaksud adalah agenda terjadwal yang tidak terikat pada tenggat waktu dan dapat membawa kita pada long-term goals nanti. Selanjutnya pada kolom tidak penting dan mendesak, kegiatan bisa didelegasikan kepada orang lain. Terakhir, pada agenda yang tidak penting dan tidak mendesak, sebaiknya ditinggalkan karena bisa mengalihkan fokus pada target yang telah dirancang sebelumnya.

Selanjutnya setelah kita dapat membedakan agenda yang perlu segera dilakukan, dijadwalkan ulang, didelegasikan, dan ditinggalkan, kita harus mampu berkata “tidak” terhadap ajakan-ajakan yang bisa mengalihkan fokus terhadap hal-hal penting. Namun bukan berarti menutup diri. Pada tahap ini, kita dituntut bijak sebagai bukti konsistensi terhadap pengelompokan agenda yang telah dirancang sebelumnya.

Tidak kalah penting, perlu bagi kita menuliskan agenda penting harian (to-do-list) setiap paginya. Agenda harian ini bisa ditulis di Google Calendar, Notion, atau buku kecil sesuai dengan preferensi masing-masing. Pada malam harinya, sisihkan waktu untuk melihat seberapa banyak agenda yang berhasil dilakukan dan menilik kembali penyebab tertundanya agenda lain. Meski terdengar cliché, namun kita tidak dapat memungkiri efektivitas kebiasaan kecil ini.

Bonus tips : ketika semangat untuk menjalankan aktivitas yang produktif dirasa mulai memudar, kembali ingat tujuan besar yang hendak dicapai, orang-orang yang pernah terlibat hingga kita berada pada titik ini dan tidak ingin kita kecewakan. Kita bisa menonton video motivasi atau mendengar cerita kisah orang yang berhasil mengatur waktunya.

Sekali lagi, time management bermakna self-management. Kunci dalam kesuksesan pemanfaatan waktu yang kita miliki adalah diri kita sendiri. Selamat mencoba!

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
On Key

Related Posts

University Residence (selanjutnya disingkat Unires)  Universitas Muhammadiyah Yogyakarta adalah sebuah tempat hunian atau asrama mahasiswa UMY yang tidak hanya digunakan sebagai tempat menginap mahasiswa, namun juga berisi program pembinaan.

Hubungi Kami

Lingkar Selatan, Kampus Terpadu UMY Jl. Brawijaya, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 55183

Fax : (0274) 434 2522