Tempat Sampah

Ruas-ruas daun pohon palem depan ruang kerjaku dipenuhi bulir air. Sisa guyuran hujan yang datang tanpa aba-aba sejak mendung berselimut pagi ini. Rekan duduk belakangku berjalan menuju pantry, memeriksa beberapa camilan yang bisa disuap setelah hujan mereda. Beberapa rekan lain meninggalkan ruang untuk sekedar melihat hujan atau mencuri waktu istirahat. Selagi bos besar tidak datang, pekerjaan hari ini tidak sepadat biasanya. Rekan duduk sebelahku memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya, menghubungi satu per satu customer dalam memeriahkan upcoming event lembaga kami. Sementara aku, masih tenggelam menyusun pembaharuan jadwal event bulan Desember yang semakin rumit.

Sepulang dari kantor, aku menyempatkan diri untuk berjalan kaki di sepanjang jalan Benteng Kota. Bulan bertengger cantik tak berteman bintang. Kurasa awan mendung sudah lebih dulu datang dan menempatkan diri. Beruntung jalanan tidak terlalu padat karena ini hari kerja. Bagiku, setiap langkah yang terlepas saat menyusuri suatu tempat, sama halnya dengan melepas satu beban berat dalam hidup. Dampak jangka panjangnya, aku tidak perlu kesulitan mencari teman bercerita atau momentum jeda dari aktivitas hidup yang semakin kesini, semakin membosankan. Tidak ada agenda khusus untuk healing, hangout, and me time ketika aku mampu mengatasinya dengan cara sederhana. Ya, jalanan adalah tempat sampah termurah.

Malam harinya, aku melanjutkan aktivitas dengan membaca buku favoritku. Ini adalah kali kelima aku membaca ulang buku berjudul “Almond”. Sembari melayangkan pikiran, anganku dipenuhi ilusi jika aku menjadi –Sang Tokoh Utama- Yoonjae. Kulakukan sebelum tidur agar setidaknya, peri tidur dapat membawa jiwa Yongjae dalam mimpiku. Aku berharap bisa memasuki dunianya, menjelma menjadi dirinya dalam sehari, dan terjun bebas menuju tempat sampah imajinatif. Pada akhirnya, lagi-lagi kamarku adalah tempat sampah terbaik yang menjadi hak milikku sepenuhnya. Meski aku yakin dunia tidak mengizinkanku untuk berlama-lama bersandar pada kepemilikan semu. Bahasa sederhananya, kamarku yang merupakan tempat sampah terbesar bagi masa mudaku, akan menjadi tempat yang lebih indah di masa mendatang, saat aku sudah tak lagi menghuninya.

Esok sudah menunggu. Kesyahduan sepertiga malam terakhir adalah momentum paling nikmat. Saatnya aku membuang sampah-sampah yang tertimbun setiap harinya, terlebih kemarin. Emosi-emosi itu pergi begitu saja ketika kurapatkan dahi ke tempat sujud. Mulutku sibuk merapalkan doa panjang yang terpatri dalam ingat. Air mata tiba-tiba mengalir, mengucur deras sebanyak pengakuan dosa-dosa yang selama ini ku sebut sebagai sampah. Sampah-sampah yang kuciptakan sendiri dari laku, prasangka, dan rangkaian kata menyakitkan dari mulutku.  Inilah tempat sampah abadi, pembuangan terakhir dari seluruh kesalahan yang menumpuk dalam dada. Tempat sampah sesungguhnya, lebih besar dari jalan Benteng Kota, lebih panjang dari kisah Yongjae dalam “Almond”, lebih luas dari kamarku yang sempit. Tempat sampah yang setiap hari penuh dengan luapan emosi, kesalahan, kegelisahan, dan dosa-dosa diri. Tempat sampah yang kubayangkan sebagai sesuatu yang buruk dan kotor, nyatanya selalu ku butuhkan. Mungkin sepele, tetapi ia sangat dekat. Jika hadirnya tiada, kemana aku harus menempatkan segala kotoran yang tak pernah berhenti aku ciptakan? Sampah yang berserakan, tentu tidak enak dipandang. Sama halnya dengan mengumbar aib serta dosa-dosa yang tidak pada tempatnya. Sungguh, sujud akan abadi. Dalam setiap malam, dalam setiap tangis, dalam setiap iman yang terpaut dalam jiwa-jiwa mereka yang yakin.

 

*Artikel ini merupakan hasil tulisan dari Indy Nurul Auliya’ Putri Zulfa

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
On Key

Related Posts

University Residence (selanjutnya disingkat Unires)  Universitas Muhammadiyah Yogyakarta adalah sebuah tempat hunian atau asrama mahasiswa UMY yang tidak hanya digunakan sebagai tempat menginap mahasiswa, namun juga berisi program pembinaan.

Hubungi Kami

Lingkar Selatan, Kampus Terpadu UMY Jl. Brawijaya, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 55183

Fax : (0274) 434 2522