Banyak orang yang berkata bahwa ia mencintai nabi saw dan bahkan sangat mencintai dengan menunjukkan sekian banyak bukti yang ia klaim sebagai bentuk kecintaan atas diri rasulullah saw. Namun apakah benar ia telah mencintai rasulullah saw? Mari kita simak firmam allah yang akan menjadi patokan bagi kita apakah kita mencintai rasulullah atau tidak dalam surat Ali imran ayat 31, Allah berfirman
قل إن كنتم تحبون الله فاتبعوني يحببكم الله ويغفرلكم ذنوبكم والله غفور رحيم(آل عمران:٣١)
“katakanlah jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku, maka Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang” (QS Ali imran: 31)
Bila kita lihat pada ayat ini, nabi Muhammad saw menegaskan kepada umatnya untuk mengikuti dirinya, yaitu apa-apa yang diwahyukan kepadanya, tanpa terkecuali, tanpa tebang pilih, tanpa menimbang yang sesuai dengan ia inginkan atau tidak, maka jika ia masih memilah-milih mana syariat yang sesuai dengan dirinya itu yang ia ambil dan mana yang tidak sesuai dengan dirinya ia tolak, maka tindakan ini belumlah membuktikan dirinya cinta kepada nabi Muhammad saw karena Allah telah menegaskan pula tentang hal ini didalam surat al-Hasyr, ayat 7
….وما آتاكم الرسول فخذوه وما نهاكم عنه فانتهو واتقوا الله إن الله شديدالعقاب(الحشر:٧)
“dan apa-apa yang rasul bawa, maka ambillah dan apa-apa yang rasul larang, maka tinggalkanlah, bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat keras hukumannya” (QS Al hasyr: 7)
Maka marilah kita jujur terhadap diri kita sendiri, jika memang kita betul-betul cinta kepada rasulullah, maka ikutilah rasulullah sesuai apa yang rasul perintahkan dan tinggalkanlah apa yang rasulullah larang. Jika memang hal itu sudah kita lakukan, maka yakinlah bahwa kita sudah berada diatas jalan yang benar, insya Allah. karena sesungguhnya apa yang dibawa rasulullah itulah wahyu semata dari Allah bukan atas kehendak dan hawa nafsu rasulullah semata. sebagaimana Allah menerangkan dalam surat An-najm ayat 3-4
وماينطق عن الهوى إن هو إلا وحي يوحى(النجم:ّ٣-٤)
“Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)” (QS An Najm: 3-4)
wallahu alam bisshawab