Kenapa Allah menciptakan Kafir?

Allah Tidak Pernah Menciptakan Orang Kafir

Oleh: Adnan, Pembina Lt. 4 Unires Putra UMY

Tulisan ini berangkat dari sebuah pertanyaan yang diajuka kepada penulis, ketika mengisi pengajian beberapa minggu yang lalu, pertanyaan ini diajukan oleh seorang ibu-ibu pada pengajian di Majlis Ta’lim Mawaddah Wisma Sargede XT Square Yogyakarta.

Sebelum saya jawab, saya mengajak mari kita bersyukur, Karena kita terlahir dalam Islam dan hidup dalam keturunan orang Islam. Alhamdulillah.

Ada sebuah pertanyaan: Kenapa Allah menciptakan orang Kafir?. Setiap pertanyaan yang diawali dengan Kenapa dan Mengapa adalah pertanyaan filsafat. Yakni, ingin mengetahui filosuf di balik sesuatu. Nah, kenapa Allah menciptakan orang kafir?. Pertanyaan saya: Darimana antum tahu bahwa Allah menciptakan orang kafir?. Ingat: Jangan menuduh Allah dengan sesuatu yang tidak dilakukannya. Na’azubillah.

Kembali kepertanyaan, apakah Allah menciptakan orang kafir? Jawabannya adalah Tidak pernah. Akan tetapi, Allah menciptakan manusia dalam posisi Islam/Iman. Nah kok tahu? Coba antum ingat, apakah dulu pernah bersaksi dihadapan Allah bahwaa antum itu Islam/Iman?. Pasti gak ingat. Nah, ini dalil agar antum ingat:

Dalam Alquran Surat Al-A’raf: 172, artinya: “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu nengeluarkan keturunan anak-anak adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian atas mereka (seraya berfirma): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?”. Mereka menjawab: “Betul (Engkau adalah Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”.

Nabi bersabda: “Tidaklah seorang bayi dilahirkan melainkan dalam keadaan fitrah, maka bapaknyalah yang menjadikan dia Yahudi atau Nasrani atau Majusi”. Lalu ada seseorang yang bertanya: Ya Rasul, bagaimana jika bayi itu meninggal sebelum itu?. Rasul bersabda: “Allah lebih tahu dengan apa yang mereka kerjakana” (HR. Muslim No 4805).

Nabi bersabda: “ Seorang bayi yang tak dilahirkan (ke dunia ini) melainkan ia berada dalam kesucian (fitrah). Lalu dia berkata: Bacalah oleh kalian firman Allah yang berbunyi: ‘… Tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrahnya itu. Tidak ada perubahan atas fitrah Allah itulah agama yang lurus’ (Qs. Ar-Rum: 30). (HR. Muslim No 4804).

Nah, antum sudah yakin bahwa Allah tidak menciptakan kafir? Kalau belum, pahami kembali dalil di atas. Wallahu’alam.

Nah, Saya lanjutkan, bagaimana kalau seseorang sudah baligh? Jika sudah baligh baru seseorang di sebut Islam atau kafir. Nah, siapa yang membuat dia kafir? Kedua orangtuanya. Lantas bagaimana keadaan mereka? Allah memerintahkan kepada Muslim untuk berdakwah dan memperkenal Islam kepada mereka dan mengingatkan janji mereka ketika di alam ruh. Dalam ilmu dakwah, dakwah terhadap orang yang sudah Muslim di sebut dengan umat Ijabah, sedangkan dakwah terhadap orang yang kafir di sebut umat Dakwah. Artinya, Allah mengilhamkan kepada jiwa setiap manusia dua jaln hal. Yakni, Fujuraha (Jalan kefasikan) dan Wataqwaha (Jalan ketaqwaan). Lihat Qs. Asy-Syam: 6-10).

Terus, bagaimana jika ada orang-orang kafir, akan tetapi mereka belum mendapatkan pengetahuan Islam setelah Baligh hingga dia meninggal, apakah masuk surga?

Pertanyaan itu sudah di jawab oleh dosen Aqidah saya, Prof Yunahar Ilyas (PP Muhammadiyah), jadi ada 2 model kafir yang masuk Surga:

Pertama: Orang-orang “yang sama sekali” belum tersentuh oleh dakwah Islam, mungkin karena hidup terisolir atau karena kelemahan para da’i yang tidak menyampaikan ajaran Islam kepada mereka”. Kedua: orang-orang yang sudah tersentuh oleh dakwah Islam, “tetapi tidak secara utuh dan benar, sehingga mereka tidak melihat kebenaran dan keutamaan ajaran Islam” .

Dalil yang beliau gunakan ini: Qs. Al-Isra’: 15, artinya :” ……. Dan Kami tidak akan mengazab sebelum kami mengutus seorang Rasul”.

Nah, artinya, Allah tidak akan mengazab bila ada kaum di dunia ini yang belum mendapatkan kabar tentang Islam. Karena Dai belum ada di tengah-tengah mereka. Nah, hebatkan jadi Dai?. Hehe

Wallahu’alam.

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
On Key

Related Posts

Istiqomah di Sepuluh Hari Terbaik!

Hai Sobat Kece! Siapa yang sadar bahwa kita sudah berada di penghujung bulan Ramadan? Kamu belum sadar? Kamu merasa sedih? Perlukah ibadah kita tetap meningkat

University Residence (selanjutnya disingkat Unires)  Universitas Muhammadiyah Yogyakarta adalah sebuah tempat hunian atau asrama mahasiswa UMY yang tidak hanya digunakan sebagai tempat menginap mahasiswa, namun juga berisi program pembinaan.

Hubungi Kami

Lingkar Selatan, Kampus Terpadu UMY Jl. Brawijaya, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 55183

Fax : (0274) 434 2522