Oleh : Hodizatulumaroh
Usroh : Hafsah Binti Umar
Dilansir dari Kompasiana.com dunia pendidikan dewasa ini menjadi momok yang penuh dengan problematika yang mengitari. Sistem pendidikan yang tidak jelas, mahalnya biaya pendidikan, fasilitas yang kurang, dan setumpuk problematika lain dengan jumlah yang tidak sedikit. Pendidikan adalah milik semua lapisan masyarakat, tidak ada pengecualian disini. Seorang perempuan pun yang secara syar’i memiliki keterbatasan-keterbatasan juga wajib untuk menikmati dan memperoleh pendidikan. Sebagaimana dawuh Nabi SAW “Menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi semua Muslim dan Muslimat” jadi dapat dikatakan wanita memiliki hak yang setara dengan laki-laki dalam hal pendidikan.
Kompleksifitas Masalah Perempuan
Di zaman sekarang ini masalah perempuan selalu menjadi masalah yang pelik dan kompleks, mulai dari sejarahnya, keberadabannya, kedudukannya, sampai pada ketidakadilan yang dialaminya. Semua ini bagaikan lilitan seutas benang merah yang tak pernah berhenti melilitnya sepanjang zaman.
Hal yang menjadi penyebab perempuan selalu dideskriminasikan dalam hal pendidikan adalah, maraknya orang yang mengatakan “berpengaruh besar apakah perempuan didalam pendidikan? Ujung-ujungnya nanti juga akan jadi ibu rumah tangga yang tinggal didapur.” Dan kurangnya perhatian terhadap perempuan didalam dunia pendidikan. Begitulah paradigma yang menyebutkan perempuan tidak memiliki peran yang besar didalam pendidikan.
Keterhinaan, dan ketertindasan merupakan fenomena yang sering kita lihat dalam sejarah hidup perempuan, terlebih sebelum muncul Agama Islam. Islam datang membawa nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi, menempatkan perempuan sesuai dengan kodratnya. Pada masa Yunani, yang mana notabennya masa itu merupakan masa keemasan peradaban barat, di mata mereka perempuan adalah makhluk sangat hina yang hanya sebagai pemuas nafsu birahi. Namun setelah islam datang, semua paradigma semacam itu lenyap. Islam tidak mengenal adanya pembagian kasta atau diskriminatif yang bersifat gender.
Posisi Strategis Perempuan Dalam Kontribusi Untuk Bangsa
Siti Aisyah, RA Kartini, Robiah Adawiyah merupakan sosok yang kuat dan mampu melampaui kodratnya. Mereka membuka mata dunia, kalau perempuan juga tidak menjadi halangan untuk tetap menikmati dunia pendidikan dan menjadi orang yang terdidik. Mereka sudah bisa menjadi tolak ukur untuk perempuan modern zaman sekarang. Karna pada fitrahnya perempuan akan menjadi Al-Ummu Madrasatul Ula untuk generasi-generasinya.
Dewasa ini, lembaga pendidikan yang di indonesia notabennya khusus untuk perempuan mulai mendapat perhatian, sebut saja Akademi kebidanan, dan keperawatan, lembaga inilah yang memberikan keluasan bagi perempuan untuk menikmati pendidikan. Perempuan sebenarnya memegang peran yang cukup besar. Namun perannya bersifat abstrak, yakni perannya signifikan untuk mencetak generasi yang cerdas dan berakhlak.
Sesuai kodrat dan fitrahnya perempuan akan menjadi Al-Ummu Madrasatul Ula, yang mana akan menjadi guru utama pembentuk kepribadian akhlaqul karimah pada generasi-generasinya, membentuk jiwa terdidik kepada anak-anaknya.