Sering sekali kita mendengar kata akhlaq di berbagai kajian, mata kuliah islam ataupun pembicaraan nonformal lainnya, ketika itu pula kita mengerti dan mungkin sangat paham di dalam benak kita, namun kebanyakan dari kita kesulitan untuk mengungkapkan tentang pengertian akhlaq itu sendiri. Setiap orang mungkin memiliki penafsiran yang bermacam-macam tentang akhlaq walupun pada hakikatnya memiliki dasar yang sama, hanya saja cara menjelaskan setiap orang sangatlah beragam tergantung dari sejauh mana mereka melihat tentang akhlaq itu pada kehidupan masing-masing.

Akhlaq merupakan perilaku ataupun tingkah laku seseorang yang telah dilakukan berulang-ulang secara spontan tanpa berpikir terlebih dahulu sehingga menjadi kebiasaan. Akhlaq merupakan wujud nyata dari hati seseorang yang seringkali dijadikan tolak ukur baik tidaknya seseorang, sehingga tidak heran bila seseorang akan membicarakan orang lain dari tingkah lakunya yang telah dia lakukan secara spontan berulang-ulang untuk menilai watak orang itu. Akhlaq memang sangat cocok untuk di jadikan tolak ukur baik tidaknya seseorang, karena walaupun seseorang tidak ingin memperlihatkan hakikat dirinya, namun tanpa ia sadari perilaku asli seseorang sangat lebih banyak terlihat dibanding perilaku yang hanya ia buat-buat, hal ini karena perilaku asli dilakukan dengan spontanitas sedangkan perilaku yang ia buat memerlukan pemikiran terlebih dahulu sebelum ia lakukan.

Dalam kehidupan sehari-hari akhlaq merupakan sesuatu yang sangat penting terlebih lagi sebagai ummat nabi dan rosul kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah berpesan banyak sekali tentang akhlaq kepada kita, dan diantar hadist beliau yang sangat masyhur adalah :

إنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاَق

Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq-akhlaq mulia”

(Shahiih, HR. Ahmad; lihat as-silsilah ash-shahiihah)

Dari hadist tersebut sangatlah jelas sekali menunjukkan betapa pentingnya akhlaq mulia bagi kita ummat beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di dalam islam semua yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari telah ada aturannya yang demikian sempurnanya telah disusun oleh Allah subhanahu wa ta’ala untuk kebaikan manusia agar kita dapat terjaga dari hal-hal yang di inginkan syaitan. Semua hal yang mungkin terlihat kecil bahkan di atur dalam islam, seperti tata cara makan, buang hajat, bercermin dan lain sebagainya yang menjadi rutinitas kita sehari-hari. Subhanallah.

Di samping itu pentingnya akhlaq mulia juga sangat terlihat jelas dari para ulama kita yang sangat serius mempelajarinya sebelum mereka mempelajari ilmu-ilmu lainnya.

Abdullah bin Mubarak rahimahullah berkata : “Saya mempelajari adab selama 30 tahun dan saya mempelajari ilmu (agama) selama 20 tahun, dan para ulama salaf memulai pelajaran mereka dengan mempelajari adab terlebih dahulu kemudia baru ilmu”.

Demikianlah pentingnya akhlaq sampai-sampai ulama kita lebih banyak menghabiskan waktu mereka untuk mempelajarinya dahulu sebelum mempelajari ilmu dari guru-guru mereka. Maka sebagai pemuda-pemuda muslim kita harus bisa meniru keseriusan mereka untuk memperbaiki akhlaq sebelum mempelajari ilmu lainnya, dan tentu saja rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebaik-baik tauladan bagi kita, sebagaimana disebutkan dalam al-qur’an

Sesungguhnya pada diri Rasulullah ada teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap Allah dan hari akhir serta banyak berdzikir kepada Allah.” (Al-Ahzab: 21)

Bahkan ketika ummul muslimin ‘Aisyah radhiyallahu’anha di tanya tentang akhlaq rosulullah shallallahu’alaihi wa sallam beliau menjawab :

Akhlak Rasulullah adalah Al-qur’an”.  (H.R. Muslim).

Selain meniru akhlaq rosulullah akan lebih baik lagi jika kita juga berdoa kepada Allah agar di berikan akhlaq mulia dan dijauhkan dari akhlaq tercela, rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga telah mengajarkan kita doa untuk memohohon kepada Allah agar terhindar dari akhlaq tercela 

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الأَخْلاَقِ وَالأَعْمَالِ وَالأَهْوَاءِ

(Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari akhlaq, amal dan hawa nafsu yang mungkar).” (HR. Tirmidzi no. 3591, shahih)

Maka dari penjelasan ini dapat kita simpulkan juga bahwa akhlaq sangatlah berpengaruh terhadap hubungan manusia, karena bisa jadi akhlaq kita menjadi sebab sedikitnya orang yang senang bergaul dengan kita akibat perilaku kita yang mungkin mengganggu mereka, na’udzubillah. Namun disisi lain bayangkan jika kita memiliki akhlaq yang mulia, insyaallah orang lain pun juga akan senang bergaul dengan kita, terlebih lagi jika mereka meniru kebaikan akhlaq kita, tentu akan ada pahala disisi-Nya bagi kita atas yang mereka tiru itu, subhanallah.

Demikianlah penjelasan singkat mengenai akhlaq, sebagai manusia kita hanya berusaha dan berdoa dengan niat ikhlas karna Allah, semoga kita dimudahkan untuk menjalankan syari’atnya dan semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

 

Oleh : Wignyo Panji Rahmaly

 

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
On Key

Related Posts

University Residence (selanjutnya disingkat Unires)  Universitas Muhammadiyah Yogyakarta adalah sebuah tempat hunian atau asrama mahasiswa UMY yang tidak hanya digunakan sebagai tempat menginap mahasiswa, namun juga berisi program pembinaan.

Hubungi Kami

Lingkar Selatan, Kampus Terpadu UMY Jl. Brawijaya, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 55183

Fax : (0274) 434 2522