Oleh : Rizka Mayaza Rusydina
Usroh : Zainab Binti Jahsyi
Pencipta kehidupan sesungguhnya telah menetapkan ketetapan yang pasti mengenai terciptanya makhluk yang paling sempurna, yakni manusia. Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda dalam setiap dirinya. Begitu pula wanita dan pria yang memiliki kecenderungan berbeda pada karakter, kewajiban, dan haknya. Seorang pria yang terdidik akan lahir menjadi pemimpin yang hebat, dan wanita yang terdidik akan terlahir menjadi pendidik bagi seluruh anggota keluarganya.
Pendidikan dan Perempuan
Pendidikan dan perempuan, dua elemen yang berbeda namun tak dapat dipisahkan. Pada hakikatnya, wanita memiliki persamaan hak dengan pria untuk berkecimpung dalam ranah pendidikan. Sistem pendidikan tanpa adanya perempuan, menjadikan hilangnya esensi di dalamnya, karena sesungguhnya pendidikan memerlukan suatu yang humanis dan menghadirkan keadilan. Alangkah indahnya sosok yang lemah lembut serta penyabar menjadi figur pendidikan yang inspiratif.
Pentingnya pendidikan bagi wanita mempengaruhi masa depan akan lahirnya generasi-generasi muda yang intelek dan berkompeten. Berawal sejak kecil, gadis kecil yang sudah terbiasa hidup dalam lingkup yang terdidik akan tumbuh menjadi remaja wanita yang berkompeten, berani, dan memiliki kemampuan intelektual yang baik. Dari masa remaja inilah wanita telah memiliki kewajiban dan hak untuk menjalani pendidikan sebaik dan setinggi mungkin. Ilmu pengetahuan serta wawasan yang dimiliki akan membuahkan hasil yang memuaskan bagi masa depan wanita pada umumnya. Beralih dari remaja wanita menjadi sosok wanita dewasa memerlukan sesuatu yang dinamakan tabungan ilmu. Tabungan ilmu inilah yang digunakan oleh seorang pendidik wanita untuk mencetak generasi-generasi penerus yang intelek dan inspiratif.
Ulama terdahulu menyatakan dalam bait syairnya :
الأُم مَدْرَسَةُ الْأُوْلَى, إِذَا أَعْدَدْتَهَا أَعْدَدْتَ شَعْبًا طَيِبَ الْأعْرَاقِ
“Ibu adalah madrasah yang pertama, jika kamu menyiapkannya, berarti kamu menyiapkan lahirnya sebuah masyarakat yang baik budi pekertinya”
Menjadi seorang ibu merupakan keadaan yang akan dialami oleh seluruh wanita di muka bumi ini dan merupakan saat yang sangat dinanti-nantikan oleh kebanyakan kaum hawa. Akan tetapi, kita harus pandai menentukan seperti apakah sosok ibu yang akan kita jalani?
Ibu berperan menjadi pendidik bagi anak-anaknya. Generasi hebat adalah karya pendidikan keluarga yang sukses dari seorang ibu. Pendidikan yang dihadirkan oleh seorang ibu dalam keluarga harus mencakup aspek kehidupan secara keseluruhan. Inilah salah satu alasan pendidikan sangat memerlukan sosok wanita untuk mengimplikasikan nya, dan wanita sangat memerlukan pendidikan untuk meningkatkan kemampuannya dalam berkiprah dalam masyarakat dan keluarga.
Siapa Wanita Inspiratif
Menjadi wanita yang inspiratif bisa dilakukan oleh semua orang. Menjadi guru, dosen, dokter, dan lain sebagainya. Akan tetapi, di dalam karya tulis ilmiah ini, saya ingin menyampaikan salah satu wanita inspiratif yang berjuang tanpa tanda jasa. Ibu yang mengandung kita selama 9 bulan, merawat kita, mendidik kita, dan memberikan smeua yang dia punya untuk kelangsungan hidup kita kelak. Dengan segenap ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya, ibu mampu mengaplikasikan nya dengan melahirkan generasi yang intelek dan berkompeten. Di sinilah saya sebutkan bahwa ibu adalah madrasah yang pertama, jika kita mempersiapkan diri menjadi ibu yang baik, maka kita akan menciptakan masyarakat yang berbudi pekerti. Wanita yang menginspirasi tidak dilihat dari penampilan atau apa yang dia miliki, namun dapat kita ukur dengan ilmu yang dimiliki dan juga akhlak yang mulia.