Pak!
Seandainya aku tahu engkau akan pergi, maka sekuatku akan berada disisimu. Belum sempat aku meminta maafmu, belum sempat aku mendengar pesan terakhirmu. Bahkan aku tidak sempat menjagamu untuk yang terakhir, aku tidak sempat memberimu sebuah kebanggaan.
Pak!
19 tahun lamanya aku tidak sadar bahwa kau juga manusia biasa, 19 tahun lamanya aku sibuk oleh duniaku sendiri, sedangkan kau sebaliknya, 19 tahun lamanya kau mengajarkanku tentang arti sebuah kehidupan, tentang keikhlasan, tentang kebijaksanaan dan tentang kewaspadaan.
Pak!
Seandainya 6 bulan lalu aku tahu kalau itu adalah kali terakhir kita bertemu, aku akan memelukmu erat dan tak akan aku jauh darimu dan enggan membiarkanmu pergi.
Tapi
Inilah saatnya aku mengamalkan ilmu yang telah kau ajarkan kepadaku. Bukanlah ilmu kanuragan atau kesaktian melainkan ilmu tentang sebuah keikhlasan dan sebuah kesabaran.
Pak! Aku ikhlas, aku ridha.
Aku yakin Allah memanggilmu disaat yang tepat, karena Allah sayang padamu.
Kau dipanggil disaat Dunia sudah mulai rusak, disaat dunia sudah mulai hancur, disaat dunia sudah tak bersahabat lagi dengan kita.
Allahu Akbar……!
Tak kuasa aku tahan air mataku pak.
Semoga Allah menyampaikan rasa sayang dan rindu ini kepadamu
RAHMATUHU WA RIDWANUHU ALAIKA YAA ABIY.. 🙂