Sejarah merupakan sebuah rangkaian peristiwa yang terjadi  di masa lampau yang memiliki pengaruh dengan apa-apa yang terjadi di masa kini, maupun dimasa depan. Kita mungkin telah mempelajari sejarah sedari SD, mempelajari begitu banyaknya peristiwa yang tidak pernah berubah sampai kita dewasa. Namun pernakah kita berfikir bahwa, benarkah peristiwa yang kita pelajari tersebut begitu benar adanya? Atau itu hanyalah akal-akalan sebagian orang karena menginginkan sesuatu dari kita? Dari efek yang akan ditimbulkan dari sejarah itu sendiri?

Bukankah setiap manusia ini berbeda-beda. Mereka diciptakan dengan jalan pemikiran mereka masing-masing, dan pastinya mereka pun melihat, memahami dan mengartikan suatu  peristiwa dengan cara dan hasil yang berbeda pula. Lalu, apa yang menyebabkan kita  percaya sepenuhnya terhadap segala sejarah yang telah kita  ketahui. Yap, power dari orang atau kelompok yang “mendistribusikan” sejarah itu adalah  jawabannya, dan kita pun mempercayainya karena itu akan menguntungkan kita. Bayangkan apa yang terjadi  apabila kebanyakan bangsa Indonesia tidak mempercayai bahwa mereka telah merdeka, mungkin sampai sekarang kita masih dijajah oleh para penjajah? Kerena kita ingin merdekalah kita mempercayai bahwa kita telah  merdeka.

Maka secara logika sejarah yang kita yakini sampai hari ini merupakan sesuatu pandangan peristiwa dari sebagian orang secara turun temurun. Dan kita mepercayainya pun untuk diri kita sendiri, untuk bangsa kita sendiri. Untuk contoh nyata mungkin teman-teman telah sering melihat peta palestina dan israel yang mana agresi israel ke palestina menyebabkan wilayah israel berkurang secara signifikan dari waktu ke waktu. Ya, itu yang orang palestina percayai karena dengan mempercayai itu mereka bisa menunjukkan kepada dunia bahwa mereka telah ditindas begitu lamanya oleh israel. Akan tetapi, ketika peta ini disodorkan kepada pihak israel apakah mereka mengakuinya? Tentu jawabannya tidak. Mereka tidak akan pernah mengakuinya karena dengan mengakuinya mereka akan kehilangan sebagian besar wilayah  meraka yang mana itu akan merugikan mereka.

See? Permasalahan yang terjadi saat ini bukan lagi mana peristiwa yang benar. Akan tetapi peristiwa yang mana yang akan membawa keuntungan jika kita mempercayainya. Maka dari itu adalah suatu kewajiban jika kita harus selalu mengkaji lebih dalam terhadap sejarah-sejarah yang ada. Bukan mengajak teman-teman untuk tidak mempercayai semua sejarah yang ada, namun ini dimaksudkan untuk membuka pikiran kita bahwa betapa sesungguhnya terkadang ada maksud dari semua sejarah yang telah kita yakini. Dengan mengetahui maksud sesungguhnya dari sejarah tersebut bisa membuat kita lebih berhati-hati terhadap “interest” dari para aktor sejarah tersebut terhadap kita.

Ditulis Oleh:

Zaki Syaiful Hunafa Residen Ali Bin Abi Thalib
Zaki Syaiful Hunafa
Residen Ali Bin Abi Thalib

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
On Key

Related Posts

Dialog Islam Tentang Zaman

Islam mempunyai predikat agama yang paling benar disisi Allah S.W.T sesuai dengan firman-Nya dalam surat Ali Imran ayat 19. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya para

Tabayyun di Era Digital

Instagram berada di urutan ketiga sebagai platform media sosial yang paling sering digunakan setelah YouTube dan WhatsApp. Sekitar 8 jam lebih, seorang pengguna berselancar di

Menggiring Sampan Membelah Lautan Opini

Sebelum kita membahas mengenai judul esai diatas, mari kita bahas secara singkat mengenai arti sosial media dan sosial dilema. Sosial media sendiri memiliki arti sebuah

University Residence (selanjutnya disingkat Unires)  Universitas Muhammadiyah Yogyakarta adalah sebuah tempat hunian atau asrama mahasiswa UMY yang tidak hanya digunakan sebagai tempat menginap mahasiswa, namun juga berisi program pembinaan.

Hubungi Kami

Lingkar Selatan, Kampus Terpadu UMY Jl. Brawijaya, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 55183

Fax : (0274) 434 2522