Asrama dengan Sejuta Makna

Kisahku ini berawal dari diriku menginjakkan kaki di semester awal. Semester satu, semester dengan sejuta cerita dan sejuta tantangan yang sudah muncul di angan-angan. Hal ini lumrah menimpa siapapun yang menjadi mahasiswa baru, yang akan hidup di komunitas baru.

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dengan umat Islam terbesar. Indonesia juga yang mempunyai tempat-tempat khusus untuk memperdalam ilmu agama Islam. Beberapa diantaranya adalah pondok pesantren.

Mendengar kata “pesantren” ku teringat kembali beberapa waktu yang silam saat aku tamat dari Sekolah Dasar Negeri Cangko Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu. Aku memilih pondok pesantren modern, bukan di pondok pesantren tradisional. 

Pesantren adalah sebuah pendidikan tradisional yang para santrinya tinggal bersama dan belajar dibawah bimbingan ustadz dan kyai serta mempunyai asrama untuk menginap santri. Biasanya orang tua yang menyekolahkan anaknya di tempat ini mulai dari sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah hingga menjelang remaja atau bahkan sampai dewasa.

Di masyarakat, santri itu memiliki image dan keunikan tersendiri. Apalagi jika dikaitkan dengan tempat dimana mereka nyantri. Hal ini karena ada banyak macam pondok pesantren dengan berbagai macam pendidikan. Ada yang masih tradisional tetapi tidak sedikit pondok pesantren yang sudah mengembangkan dengan gaya modern. Menjadi seorang santri juga bukan perkara yang gampang.

Ada banyak lika-liku yang mungkin tidak banyak orang tahu dan harus dirasakan seperti situasi yang pernah ku alami. Hidup di pesantren itu tidak hanya diisi dengan mengaji dan belajar agama. Dalam kenyataannya masih tetap ada waktu luang untuk bersosialisasi dengan dunia luar. Kilas balik yang ku ceritakan ini sebagai awalan bahwa saat ini cerita yang akan kugoreskan dalam tulisanku ini tidak jauh dari lika-liku kehidupan di pondok pesantren yang penuh dengan aturan dan tata tertib yang ketat. Perbedaannya adalah saat dulu di pondok pesantren usiaku SMP dan SMA, tapi sekarang usiaku memasuki masa kuliah. Dimana saat kuliah aku memilih perguruan tinggi yang menyediakan pondok pesantren atau asrama.

Kehidupan di asrama bagi mahasiswa merupakan suatu bentuk pola kehidupan yang baru dimana dikembangkan seperti berbentuk keluarga. Di dalamnya terdapat bentuk hubungan antara orang tua dan anak, yaitu antara pembina atau pembimbing asrama dengan mahasiswa penghuni asrama. Selain itu juga terdapat hubungan seperti saudara atau kakak adik antara sesama mahasiswa penghuni asrama.

Asrama mahasiswa merupakan suatu pemukiman yang berfungsi sebagai tempat tinggal, selain itu juga sebagai tempat untuk melanjutkan dan menyelesaikan belajar, kegiatan yang terdapat di dalamnya saling keterkaitan agar fungsinya dapat terwujud. Asrama UNIRES menjadi wadah membina diri bagi para mahasiswa dalam konsep yang sangat disiplin. Hal itu dapat dilihat pada aturan dan program yang diterapkan. Program itu bertujuan membentuk karakter mahasiswa dalam beradaptasi terhadap lingkungan universitas dan juga untuk membentuk soft skill mahasiswa miliki. Adaptasi dalam arti mengajak mahasiswa untuk bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan dan budaya yang ada di universitas.

Bagiku kehidupan asrama dengan berbagai peraturannya tidak begitu mengejutkan, karena kebiasaan ketika di pondok pesantren dulu telah mendidik saya sehingga terbiasa dengan model kedisiplinan yang lebih ketat dibandingkan dengan model kehidupan asrama. Selain peraturan yang unik, masalah teman di dalam asrama juga tidak kalah unik. Biasanya anak-anak asrama itu lebih mudah beradaptasi terhadap perbedaan karakter orang. 

Selain berkuliah, aku juga tidak mau ketinggalan hal-hal yang seru bersama teman-teman. Disamping prestasi akademik, prestasi di bidang yang lain juga menjadi harapan sebagai penunjang. Maka banyak kegiatan lomba yang diikuti, diantaranya lomba pidato Bahasa Arab, lomba pidato Bahasa Indonesia, lomba menulis, dan lain-lain. Hal itu tidak lain dalam rangka menunjang prestasi akademik di samping melatih diri menggali potensi.

Sebagai penutup, asrama menyimpan sejuta kejutan dan makna.  Ragam peraturan dan kegiatan yang ada di dalamnya mendorong kami untuk tak hanya mampu membagi waktu, namun juga mengembangkan potensi yang kami miliki. Meski demikian, perbaikan dalam berbagai bidang akan mendorong Unires sebagai asrama mahasiswa UMY yang semakin berkualitas.

*Artikel ini merupakan hasil tulisan dari Ahmad Aulia Amara Algoni, peserta Aslama Competition bidang essay 2021

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
On Key

Related Posts

Dialog Islam Tentang Zaman

Islam mempunyai predikat agama yang paling benar disisi Allah S.W.T sesuai dengan firman-Nya dalam surat Ali Imran ayat 19. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya para

Tabayyun di Era Digital

Instagram berada di urutan ketiga sebagai platform media sosial yang paling sering digunakan setelah YouTube dan WhatsApp. Sekitar 8 jam lebih, seorang pengguna berselancar di

Menggiring Sampan Membelah Lautan Opini

Sebelum kita membahas mengenai judul esai diatas, mari kita bahas secara singkat mengenai arti sosial media dan sosial dilema. Sosial media sendiri memiliki arti sebuah

University Residence (selanjutnya disingkat Unires)  Universitas Muhammadiyah Yogyakarta adalah sebuah tempat hunian atau asrama mahasiswa UMY yang tidak hanya digunakan sebagai tempat menginap mahasiswa, namun juga berisi program pembinaan.

Hubungi Kami

Lingkar Selatan, Kampus Terpadu UMY Jl. Brawijaya, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 55183

Fax : (0274) 434 2522